GenPI.co - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengungkapkan drinya hanya tidur 2-4 jam setiap malam.
Pernyataan itu muncul setelah dia menarik perhatian publik karena menggelar rapat staf pukul 3 pagi di kantornya untuk mempersiapkan sesi parlemen.
"Saya tidur sekitar 2 jam sekarang, paling lama 4 jam. Saya merasa ini buruk untuk kulit," ujarnya, dilansir AFP, Kamis (20/11).
BACA JUGA: Warning dari China Picu Kepanikan Investor, Saham Sektor Pariwisata Jepang Rontok
Jepang telah lama menghadapi masalah keseimbangan kehidupan kerja, dengan tekanan berat di kantor hingga muncul istilah karoshi.
Karoshi merujuk pada kematian akibat terlalu banyak bekerja.
BACA JUGA: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Jepang dan Korea Selatan Siaga Penuh
Takaichi juga diminta menjelaskan wacana pemerintah terkait kemungkinan memperluas batas kerja lembur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, pekerja dan pemberi kerja memiliki kebutuhan berbeda.
BACA JUGA: Tegas ke Xi Jinping, PM Jepang Soroti Laut Cina Selatan dan HAM di Xinjiang
Beberapa pekerja mengambil dua pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara perusahaan membatasi jam lembur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































