GenPI.co - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menghadapi potensi krisis besar setelah skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.
Kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran luas, termasuk dari para sponsor yang selama ini menjadi tulang punggung finansial FAM.
Situasi ini makin mengemuka setelah isu tersebut menjadi pembahasan di berbagai anggota FIFA dan memicu sorotan terhadap integritas federasi.
BACA JUGA: Mahalini Konser Tunggal di Indonesia dan Malaysia, Tiket Mulai Rp 450 Ribu
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Hannah Yeoh menyampaikan kekhawatiran mendalam bahwa citra dan legitimasi bisnis FAM bisa runtuh apabila federasi tidak segera melakukan pembenahan menyeluruh.
Menurut Hannah, sponsor sebagai mitra utama tidak akan tinggal diam melihat reputasi FAM tercoreng oleh kasus yang menyangkut kredibilitas dokumen resmi.
BACA JUGA: Mahalini Comeback, Konser Tunggal di Indonesia dan Malaysia
"Inilah realitas sponsorship. Bagi FAM, mereka tidak bisa membiarkannya lebih lama lagi," ujar Yeoh dikutip dari New Straits Times, Senin (1/12).
Yeoh mengatakan bahwa pemerintah Malaysia mendorong transformasi besar-besaran di tubuh FAM untuk mencegah para sponsor menarik diri pada 2026.
BACA JUGA: Banjir Melanda Thailand dan Malaysia, Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Dia mengingatkan bahwa banyak perusahaan telah memberikan dukungan secara konsisten selama bertahun-tahun, sehingga federasi memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk menjaga transparansi serta tata kelola yang baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































