
GenPI.co - Mensesneg Prasetyo Hadi merespons fenomena Rojali dan Rohana yang ramai di media sosial beberapa waktu belakangan.
Rojali yang merupakan rombongan jarang beli dan Rohana yakni rombongan hanya nanya merupakan respons konsumen terhadap ketidakpastian ekonomi.
Prasetyo Hadi mengaku tidak terlalu senang dengan istilah itu dan sebaiknya tidak dijadikan sebuah joke atau lelucon.
BACA JUGA: Prasetyo Hadi Minta Pengibaran Bendera One Piece Tak Ganggu Sakralnya HUT RI
“Itu lecutan bagi kami, bahwa masih banyak yang harus kami perjuangkan,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (6/8).
Politikus Partai Gerindra itu mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen.
BACA JUGA: Prasetyo Hadi Bantah Isu Ahmad Muzani Bakal Ditunjuk Jadi Mendagri
Tetapi dia mengakui angka tersebut tidak bisa menggambarkan secara keseluruhan kondisi kelompok masyarakat tertentu.
Prasetyo Hadi pun sadar masih ada warga yang berada di garis kemiskinan dan miskin ekstrem, sehingga memunculkan istilah Rojali dan Rohana.
BACA JUGA: Prasetyo Hadi Sebut Pemerintah Patok Target Kemiskinan Ekstrem 0 Persen di 2029
“Kami harus kerja terus mendorong pertumbuhan ekonomi, investasi, mengurangi kebocoran-kebocoran,” ucapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News