GenPI.co - Para pakar dari 4 universitas digandeng Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengevaluasi bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menerjunkan pakar dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair) di Jawa Timur, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gajah Mada (UGM).
"Kami sedang melakukan evaluasi, para pakar dari universitas besar di 3 provinsi ini akan membantu untuk menyusunkan desain itu,” kata dia, dikutip Jumat (12/12).
BACA JUGA: 67 Korban Banjir Bandang Agam Masih Hilang, Cuaca Jadi Ancaman
Hanif berharap penyusunan desain ini tidak memakan waktu lama.
“Namun, terkait dengan yang disebutkan oleh point source, jadi alam ini ada 2, yang point source dan non-point source. Point source itu oleh unit usaha yang dikontrol oleh KLH, non-point source itu dikelola oleh masyarakat," papar dia.
BACA JUGA: Korban Banjir Aceh Tamiang Masih Krisis Air Bersih, Belum Mandi dan Mulai Sakit
Hanif mengungkapkan untuk point source, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah mengevaluasi semua persetujuan lingkungan dan dokumen.
Hal ini untuk disesuaikan dengan garis dasar hujan di Indonesia.
BACA JUGA: Polri Permudah Korban Banjir Sumatra Urus SIM STNK dan BKPB
Dia menyebut baseline hujan di Indonesia meningkat hampir 18 kali dari kondisi normal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































