GenPI.co - Lebih dari setengah juta warga Kamboja terpaksa mengungsi akibat bentrokan perbatasan yang kembali memanas dengan Thailand selama dua pekan terakhir.
Dilansir AFP, Minggu (21/12), bentrok bersenjata antara dua negara Asia Tenggara itu melibatkan penggunaan tank, drone, dan artileri.
Menurut keterangan resmi, sebanyak 22 orang tewas di Thailand dan 19 orang di Kamboja akibat pertempuran tersebut.
BACA JUGA: Warga Sipil Terjebak di Tengah Konflik Thailand-Kamboja, Trump Janji Turun Tangan
Konflik berakar dari sengketa lama terkait batas wilayah sepanjang 800 kilometer yang ditetapkan pada masa kolonial dan perebutan wilayah yang mencakup sejumlah reruntuhan kuil kuno di kawasan perbatasan.
Baik Kamboja maupun Thailand menyatakan harapan pertemuan para menteri luar negeri Asia Tenggara yang akan digelar di Malaysia bisa menjadi jalan untuk meredakan ketegangan.
BACA JUGA: Thailand Bombardir Kota Kasino Kamboja, ASEAN dan China Dorong Perdamaian
Thailand menyebut pertemuan tersebut sebagai kesempatan penting bagi kedua belah pihak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Maratee Nalita Andamo menegaskan syarat Bangkok untuk memulai negosiasi.
BACA JUGA: Konflik Bersenjata, Kamboja Putuskan Mundur Total dari SEA Games 2025
Thailand menuntut Kamboja terlebih dahulu mengumumkan gencatan senjata dan bekerja sama dalam upaya pembersihan ranjau di wilayah perbatasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































