GenPI.co - Lebih dari 100 negara menghadiri konferensi bantuan yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Seville, Spanyol, Kamis (3/7).
Dilansir AFP, mereka menyatakan komitmen untuk membantu mengatasi krisis utang yang membelit negara berkembang.
Namun, konsensus mengenai solusi konkret masih jauh dari kata tercapai.
BACA JUGA: Kekerasan Terus Membara, PBB: Myanmar di Ambang Kehancuran
"Beban utang telah melumpuhkan negara berkembang," tegas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guterres menyerukan reformasi menyeluruh terhadap sistem utang global yang saat ini tidak berkelanjutan dan tidak adil.
BACA JUGA: Ratusan Anak Direkrut Pemberontak di Kolombia, PBB Soroti Peran Media Sosial
Data PBB menunjukkan bahwa dalam 15 tahun terakhir, total utang luar negeri negara paling miskin telah melonjak tiga kali lipat.
Negara berkembang menghabiskan sekitar USD 1,4 triliun per tahun hanya untuk membayar utang, angka tertinggi dalam dua dekade terakhir.
BACA JUGA: Kelaparan Ekstrem Meningkat, PBB Peringatkan Risiko Bencana Kemanusiaan
Negara-negara di belahan bumi selatan harus membayar bunga pinjaman dua kali lebih tinggi dibandingkan negara maju.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
