GenPI.co - Otoritas militer Myanmar memberikan amnesti kepada ribuan tahanan politik menjelang pemilihan umum (pemilu).
Seorang pejabat Penjara Insein di Yangon, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang memberikan keterangan, mengatakan pembebasan dilakukan pada Kamis, (27/11).
Namun, dia tidak menyebutkan jumlah pasti atau nama para tahanan yang dilepaskan.
BACA JUGA: Militer Myanmar Gerebek Pusat Penipuan Siber, Lebih dari 2.000 Orang Diamankan
Puluhan keluarga dan kerabat berkumpul di luar Penjara Insein, fasilitas yang sejak lama dikenal sebagai tempat penahanan utama tahanan politik, untuk menanti kedatangan orang tercinta yang dibebaskan.
Dilansir AP News, Sabtu (29/11), hingga kini belum jelas apakah amnesti ini menyertakan Aung San Suu Kyi, mantan pemimpin sipil yang ditahan tanpa akses komunikasi sejak kudeta militer Februari 2021.
BACA JUGA: Militer Myanmar Gerebek Sarang Penipuan, 1.600 Warga Asing Ditangkap
Menurut siaran MRTV, amnesti diberikan untuk memastikan bahwa para pemilih yang memenuhi syarat bisa menggunakan hak suara secara bebas dalam pemilu multi-partai yang dijadwalkan pada 28 Desember.
Amnesti tersebut dikeluarkan Komisi Keamanan dan Perdamaian Negara Myanmar, lembaga yang mengawasi transisi menuju pemilu.
BACA JUGA: Upaya Bebaskan Selebgram AP di Myanmar Disebut Tak Perlu Pakai Operasi TNI
MRTV melaporkan bahwa amnesti mencakup 3.085 tahanan yang dihukum di bawah Pasal 505(A) KUHP, aturan penghasutan yang digunakan untuk menjerat orang yang dianggap menyebarkan keresahan publik atau berita bohong.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
