GenPI.co - Musim liburan identik dengan momen kebersamaan ketika keluarga dan teman berkumpul.
Namun, bagi wanita dan anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, musim liburan justru menjadi periode paling berbahaya.
Data dari Biro Statistik dan Penelitian Kriminal (BOCSAR) menunjukkan bahwa pada Natal dan Boxing Day, kasus kekerasan dalam rumah tangga meningkat hingga 78 persen.
BACA JUGA: Tips Menyelesaikan Hubungan Asmara Toksik, Akui Perasaan
Lonjakan ini membuat layanan penanganan kekerasan domestik, kepolisian, dan tempat penampungan bersiap menghadapi periode tersibuk dalam setahun.
Banyak staf tetap bekerja selama liburan demi memastikan para korban memiliki tempat aman untuk berlindung.
BACA JUGA: 3 Strategi Mengatasi Masalah Bersama Pasangan, Hubungan Kuat
Kepala Eksekutif Our Watch Patty Kinnersly menyebut dinamika keluarga yang rumit serta tingginya tingkat stres selama Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu faktor utama pemicu kekerasan.
"Meningkatnya konsumsi alkohol dan narkoba juga turut berkontribusi terhadap lonjakan kasus," ujarnya, dilansir Australian Associated Press, Minggu (21/12).
BACA JUGA: Tanda Pria Berkomitmen Penuh dalam Hubungan, Setia Banget
Dia menekankan pentingnya kesadaran kolektif agar momen liburan berlangsung aman dan bebas dari kekerasan berbasis gender.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































