
GenPI.co - Kementerian Pariwisata berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan, Basarnas, dan pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan terhadap keamanan pendakian Gunung Rinjani.
Hal ini menyusul meninggalnya pendaki Brasil Juliana setelah terjatung di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu.
“Kami memastikan kejadian ini tidak terulang kembali, Kementerian Pariwisata akan lebih meningkatkan pengawasan dan evaluasi untuk memastikan segala kegiatan wisata di tempat wisata ekstrem sudah mengikuti peraturan dan standar yang berlaku secara berkala mengadakan monitoring bersama pemangku kepentingan terkait,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto, Jumat (4/7).
BACA JUGA: Forensik Ungkap Pendaki Brasil di Rinjani Tewas Akibat Benturan Benda Tumpul
Hariyanto menjelaskan pihaknya akan memperketat pengawasan agen perjalanan, operator tur, dan pemandu wisata.
Hal ini supaya aspek keselamatan dan keamanan di tempat wisata ekstrem dapat lebih ditingkatkan.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem di Rinjani Hambat Evakuasi Pendaki Brasil, BMKG Angkat Bicara
Di sisi lain, pihaknya mengusulkan pembentukan rescue center (pusat penyelamatan) dan pelatihan porter dan pemandu wisata gunung untuk kemampuan penyelamatan.
“Sedangkan untuk tindak lanjut jangka menengah, akan dibuat penambahan alat komunikasi darurat untuk pos persinggahan, pemandu, porter dan lain-lain,” papar dia.
BACA JUGA: Jenazah Pendaki Brasil Juliana yang Tewas di Gunung Rinjani Akan Dipulangkan via Bali
Pihaknya juga mengupayakan penambahan alat evakuasi darurat di pos-pos persinggahan pendakian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News