GenPI.co - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yang kini menjadi tersangka dan Google bersepakat supaya pengadaan alat teknologi informasi dan komunikasi di Kemendikbudristek menggunakan produk Chrome.
Padahal saat itu pengadaan alat TIK di Kemendikbudristek belum dimulai.
Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung Nurcahyo Jungkung Madyo mengungkapkan peran Nadiem sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada 2019-2022.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Tegaskan Tak Lakukan Apapun
Nurcahyo mengungkapkan Nadiem sebagai Mendikbudristek bertemu dengan Google Indonesia untuk membicarakan produk Google pada Februari tahun 2020.
Dalam hal ini, program Google For Education dengan menggunakan Chromebook yang bisa dipakai oleh Kemendikbudristek untuk peserta didik.
BACA JUGA: Nadiem Akui Pemeriksaan KPK Soal Google Cloud Berjalan Mulus
"Dalam beberapa kali pertemuan yang dilakukan NAM (Nadiem Makarim) dengan pihak Google, telah disepakati bahwa produk dari Google, yaitu Chrome OS dan Chrome Device Management (CDM) akan dibuat proyek pengadaan alat TIK," kata dia, dikutip Jumat (5/9).
Nadiem lalu dengan jajarannya melakukan rapat tertutup secara daring untuk membahas pengadaan alat TIK.
BACA JUGA: Kasus Chromebook, Eks Stafsus Nadiem Tegaskan Tak Ikut Putuskan Pengadaan
Mereka adalah H selaku Dirjen PAUD Dikdasmen, T selaku Kepala Badan Litbang Kemendikbudristek, JT (Jurist Tan), dan FH (Fiona Handayani) selaku staf khusus menteri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
