GenPI.co - Di tengah gurun Abu Dhabi, sebuah kampus kecerdasan buatan (AI) seluas seperempat Kota Paris, mulai terbentuk.
Proyek ambisius ini merupakan taruhan paling berani Uni Emirat Arab (UEA) untuk teknologi yang diharapkan bisa menopang perekonomian negara kaya minyak tersebut.
Derek-derek menjulang tinggi, sementara bangunan panjang dan rendah mulai berdiri, yang nantinya akan menjadi pusat data dengan kapasitas lima gigawatt, fasilitas terbesar di luar Amerika Serikat.
BACA JUGA: Dorong Ekonomi Korea Selatan, Samsung dan Hyundai Siap Investasi Besar-Besaran
Kampus ini dirancang untuk menyediakan kapasitas penyimpanan dan komputasi dalam radius 3.200 kilometer.
Menurut Kepala Strategi Khazna Data Centers Johan Nilerud, fasilitas ini bisa menjangkau hingga empat miliar orang dan dipimpin G42, raksasa AI Emirat.
BACA JUGA: Investasi Jumbo Inggris untuk Riset, Solusi AI dan Perubahan Iklim di Garis Depan
Sejak era 1960-an, minyak telah mendorong transformasi UEA dari pos terpencil di gurun pasir menjadi kekuatan ekonomi dan diplomatik di Timur Tengah.
Kini, UEA berharap AI bisa mengisi celah ketika permintaan minyak menurun.
BACA JUGA: Tanpa AS, Inggris Tancap Gas Amankan Investasi Besar di G20 Afrika Selatan
"UEA menunjukkan kemampuan yang melebihi ekspektasi karena meski kecil, mereka ingin berada di garis depan," ujar Nilerud, dilansir AFP, Minggu (21/12).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































