GenPI.co - Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Hadityo Ganinduto mempertanyakan pengawasan di Kemendag terkait masih banyak beredar beras oplosan.
Firnando mengaku mendapatkan banyak keluhan dari konstituennya. Kemudian berdasar hasil sidak, 80 persen beras yang diperiksa ternyata oplosan.
Dia mengungkapkan dari informasi menteri pertanian pun menyebutkan dalam 10 tahun terakhir, negara dirugihan hingga Rp1.000 triliun akibat beras oplosan itu.
BACA JUGA: DPR RI Soroti 4,1 Juta Anak Tak Sekolah, Masa Depan Bangsa Disebut Terancam
“Bagaimana pengawasan di Kemendag? Kenapa praktik ini masih masif? Saya khawatir ada praktik kartel dalam rantai distribusi,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (29/11).
Politikus Partai Golkar itu mengungkapkan beras merupakan kebutuhan pokok rakyat. Menurutnya mengonsumsi beras oplosan bisa membahayakan kesehatan.
BACA JUGA: Komisi III DPR RI Rekomendasi Korlantas Berubah Jadi Balantas
Dia pun meminta penjelasan secara tegas dari Kemendag terkait masih masifnya peredaran beras oplosan tersebut.
Hal itu dikatakannya saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kemendag untuk membahas sejumlah isu strategis di sektor perdagangan nasional.
BACA JUGA: DPR RI Pelototi Isu Pembabatan Hutan Mangrove untuk Rumah Pribadi Pejabat
Komisi VI pada rapat itu juga menyetujui tambahan anggaran untuk Kemendag pada 2026 sebagai bentuk dukungan terhadap sejumlah program prioritas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































