GenPI.co - Jalan musyawarah itu buntu. Upaya merukunkan mereka juga kandas. Konflik di NU menuju ujung: jabatan ketua umum diisi oleh penjabat (Pj).
Berarti ''pemecatan'' Gus Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum PBNU dianggap final.
Penjabat ketua umum itu adalah orang yang selama ini sudah menjabat wakil ketua umum: KH Zulfa Mustofa. Selama ini Kiai Zulfa berada di urutan pertama dalam daftar para wakil ketua umum –tiga orang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Natal Papua
Anda sudah tahu: yang memberhentikan Gus Yahya adalah Rais Aam PB NU KH Miftachul Akhyar. Yang mengangkat pejabat ketua umum juga KH Miftachul Akhyar.
Jabatan rais aam syuriah memang punya wewenang yang besar di PBNU. Tapi Kiai Akhyar jarang tampil. Ia sering mewakilkan ke Prof Dr Mohammad Nuh DEA, wakilnya di syuriah.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Negara Roro
Saya istilahkan konflik NU sudah sampai di ujung karena ini: para pengurus di PB NU bisa menerima putusan rois syuriah itu. Konflik akan meruncing kalau, misalnya, para wakil ketua umum tidak ada yang mau diangkat jadi pejabat ketua umum. Apalagi kalau mereka pilih mundur dari kepengurusan.
Sampai tulisan ini saya buat dalam penerbangan dari Bali tadi malam, belum satu pun pengurus PBNU yang menyatakan mundur. Artinya mereka bisa menerima dipimpin pejabat ketua umum Kiai Zulfa Mustofa.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tenda Perusuh
Mengapa bukan jalan islah (damai) yang ditempuh?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































