
GenPI.co - Sebanyak 1,6 juta pengungsi di seluruh dunia kini terancam kehilangan akses terhadap bantuan kemanusiaan akibat pemotongan besar-besaran dana luar negeri oleh sejumlah negara.
Dilansir Reuters, hal itu disampaikan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), Rabu (6/8).
Angka tersebut mencakup sekitar sepertiga dari total pengungsi yang biasanya menerima dukungan dari UNHCR.
BACA JUGA: Konferensi PBB Akan Bahas Gaza Pascaperang dan Rencana Pengakuan Negara Palestina
Direktur Hubungan Eksternal UNHCR Dominique Hyde mengatakan situasi pendanaan sangat memprihatinkan.
"Kami khawatir jutaan orang terpaksa akan kehilangan bantuan penting dari UNHCR," ujarnya.
BACA JUGA: UNRWA Sebut Pekerja Kemanusiaan PBB Pingsan di Gaza karena Kelaparan dan Kelelahan
Dari kebutuhan pendanaan sebesar USD 10,6 miliar untuk tahun ini, baru 23% yang telah terpenuhi.
Pemotongan bantuan dari negara-negara donor seperti Swedia, Prancis, dan Jepang, serta pengurangan drastis dari Amerika Serikat, menjadi penyebab utama krisis ini.
BACA JUGA: Badan Migrasi PBB Sebut Semua Orang Lelah dengan Perang di Ukraina
Sementara angka pengungsian paksa terus meningkat secara global, pendanaan kemanusiaan justru menurun tajam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News