
GenPI.co - Kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat belum menemukan titik terang.
Dilansir Reuters, Rabu (23/7), Uni Eropa mempertimbangkan langkah balasan yang lebih luas, termasuk potensi sanksi terhadap sektor layanan AS.
Hal itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 30% pada sejumlah produk Eropa paling lambat 1 Agustus mendatang.
BACA JUGA: Populasi Uni Eropa Tembus 450 Juta Jiwa, Migrasi Jadi Penopang Utama
Sejumlah negara anggota, termasuk Jerman, kini lebih terbuka untuk menggunakan instrumen anti-paksaan sebagai upaya membalas tekanan ekonomi AS jika negosiasi gagal.
Uni Eropa tadinya berharap bisa mencapai kesepakatan kompromi.
BACA JUGA: Krisis Gaza Memburuk, Uni Eropa Siapkan Tekanan Politik untuk Israel
Namun, harapan itu pupus seusai pertemuan antara Komisaris Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic dengan pejabat AS yang tidak membuahkan hasil.
Sefcovic menggambarkan situasi terkini sangat serius dan memperingatkan tarif 30% dari AS akan secara praktis melarang perdagangan transatlantik.
BACA JUGA: Bakal Sibuk, Wonho Gelar Tur Dunia di 8 Negara Eropa
Para diplomat menyebut AS tidak memberikan kejelasan posisi yang solid.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News