GenPI.co - Kabupaten Solok di Sumatra Barat berstatus transisi darurat ke fase pemulihan dalam penanganan bencana selama 6 bulan ke depan.
Bupati Solok Jon Firman Pandu mengharapkan seluruh pihak tetap solid dan terus berkolaborasi dalam membantu masyarakat terdampak bencana.
“Kita harus tetap bersatu, bersemangat, dan terus berkoordinasi agar penderitaan masyarakat bisa segera diatasi,” kata dia, dikutip Jumat (26/12).
BACA JUGA: Kota Solok dan Padang Jadi Daerah Terparah Terdampak Bencana di Sumbar
Firman menjelaskan Pemkab Solok melakukan sejumlah langkah selama masa transisi setelah bencana banjir dan longsor.
Ini meliputi fokus pada pemulihan infrastruktur seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan darurat, normalisasi aliran sungai, perbaikan jaringan air bersih (PDAM, Pamsimas), dan pembersihan material longsor.
BACA JUGA: Banjir Terjang Sejumlah Permukiman di Cirebon, Akibat Curah Hujan Tinggi
Pemkab Solo juga melakukan penataan lingkungan melalui penyediaan hunian sementara (huntara), relokasi sementara warga dari zona rawan bencana, serta penataan sanitasi dan drainase darurat.
Pihaknya juga mendata dan verifikasi kerusakan dan kerugian melalui Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna), kajian ulang risiko dan zona rawan, penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, serta sinkronisasi lintas OPD, Forkopimda, dan pemerintah pusat.
BACA JUGA: Tinjau Banjir di Solok, Wamendagri Bima Arya Pastikan Pendataan Akurat dan Pemulihan Cepat
Sekda Kabupaten Solok Medison menambahkan ketersediaan pangan pokok aman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































