
GenPI.co - Ahli gizi lulusan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) Dr Lucy Widasari menyebut ada sejumlah risiko pada anak yang tidak sahur untuk berpuasa.
Lucy mengatakan salah satu risikonya yakni hipoglikemi, yaitu gangguan saat kadar gula dalam darah di bawah normal.
“Kadar gula darah yang turun drastis bisa menyebabkan pusing, gemetar, lemas, hingga pingsan,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (13/3).
BACA JUGA: Panduan Batasan Asupan Gula yang Aman untuk Anak yang Berpuasa
Dia mengungkapkan anak yang tidak sahur untuk berpuasa, juga bisa menyebabkan penurunan daya ingat.
“Dalam studi menyebut kurangnya asupan makanan saat pagi, bisa menyebabkan performa akademik dan daya ingat anak menurun,” ujarnya.
BACA JUGA: Harus Khatam Al-Qur’an, Anak Umi Pipik Minta Hadiah ke Jepang
Lucy menyampaikan anak yang tidak makan dan minum saat sahur juga rentan mengalami dehidrasi, sehingga bisa sakit kepala, mulut kering, dan sulit konsentrasi.
Risiko lain akibat melewatkan sahur bagi anak yakni bisa mengalami perubahan mood. Semisal akan mudah marah dan gelisah.
BACA JUGA: Dituduh Jauhkan Anak dari Paula Verhoeven, Baim Wong: Semoga Saya Enggak Seperti Itu
“Anak juga rentan mengalami stres karena kurangnya energi yang cukup untuk bisa mengontrol emosi,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News