GenPI.co - Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyatakan siap menghadapi laporan Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH) seusai dirinya menolak Soeharto menjadi pahlawan.
Wanita bergelar dokter tersebut mengatakan korban kekerasan pada masa Soeharto berkuasa, siap bersaksi jika aduan ARAH itu sampai dibawa ke pengadilan.
“Ada jutaan korban dan keluarga korban kejahatan Soeharto yang siap memberi kesaksian,” katanya dikutip dari JPNN, Sabtu (15/11).
BACA JUGA: Natalius Pigai Ogah Komentar Soal Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Dia mengungkapkan korban penculikan pada era Orde Baru pun ada yang bekerja di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Korban penculikan sekarang kerja di pemerintahan Prabowo dan Gibran. Lengkapnya silakan goole sendiri deh. Rakyat sudah cerdas, percuma ditutupi,” ujarnya.
BACA JUGA: Hargai Jasa Soeharto, Prabowo Dinilai Sosok Negarawan Oleh Golkar
ARAH diketahui membuat aduan dengan dasar dari penyataan Riba soal penolakan Soeharto di media, termasuk TikTok sejak 28 Oktober 2025.
Dalam aduan tersebut, ARAH menduga Ribka melakukan pelanggaran Pasal 45 UU Nomor 11 tahun 2008 terkait ITE.
BACA JUGA: PDIP Ungkap Dosa Besar Soeharto, Pelanggaran HAM hingga KKN
Ribka mengatakan negara pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pun sudah mengakui adanya 12 peristiwa pelanggaran HAM berat saat rezim Soeharto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































