GenPI.co - PINTU Incubator terus menunjukkan taringnya sebagai program inkubasi mode yang menghubungkan talenta muda Indonesia dan Prancis.
Pada JF3 Fashion Festival 2025, PINTU hadir dengan gebrakan baru lewat peluncuran Residency Program, penandatanganan MoU strategis, serta kolaborasi lintas budaya yang memadukan kearifan lokal dan visi internasional pada satu panggung fashion.
Residency Program menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis.
BACA JUGA: Persik Kediri Rekrut Striker Prancis Sylvain Atieda, Cetak 27 Gol Musim Lalu
Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron secara langsung menyebut PINTU Incubator dalam pidatonya di Candi Borobudur, sebagai simbol kuat kerja sama kreatif dan edukatif dengan Indonesia.
Co-initiator PINTU Incubator Thresia Mareta mengaku cukup bangga pihaknya disebut dalam pidato Emmanuel Macron.
BACA JUGA: Demi Generasi Muda, Prancis Perketat Larangan Merokok di Tempat Umum
"Saat Presiden Macron menyebut PINTU, saya sadar ini bukan hanya validasi atas program kami, tetapi juga pengakuan bahwa budaya dan kreativitas bisa menyatukan dua bangsa," ujar Thresia, Jumat (11/7).
Pada 2025, PINTU Incubator memperkenalkan Residency Program, yakni sebuah program residensi tiga bulan bagi desainer muda Prancis untuk tinggal, belajar, dan berkarya di dua wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Direkrut AS Monaco, Paul Pogba Akhirnya Main di Ligue 1 Prancis
Mereka akan mendalami teknik batik di Jawa dan mengeksplorasi tenun di Indonesia Timur, sekaligus berkolaborasi langsung dengan artisan lokal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
