GenPI.co - Peneliti The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Arfianto Purbolaksono menyebut pemisahan jadwal Pemilu 2029 akan meningkatkan efisiensi.
Arfianto mengatakan terdapat beban administrasi yang sangat berisiko saat penyelenggaraan Pemilu 2019 dan 2024.
Menurutnya, pemisahan jadwal Pemilu 2029 bisa mengurangi beban administratif sekaligus menurunkan risiko tinggi penyelenggara di lapangan.
BACA JUGA: Perti Optimistis Mardiono Bisa Bawa PPP Masuk Senayan di Pemilu 2029
“Pemisahan jadwal pemilu akan mengurangi beban kerja berat seperti Pemilu 2019 dan 2024,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (14/11).
Dia menyampaikan wacana itu pun memiliki tantangan. Menurutnya, ada halangan berupa beban fiskal.
BACA JUGA: PAN Target 3 Besar di Pemilu 2029, Suara di Tapal Kuda Dilirik Zulhas
Kemudian kompleksitas logistik, pengadaan penunjang, serta kepastian hukum. Sebab sampai saat ini DPR RI belum merevisi UU Pemilu.
Arfianto mengungkapkan pemisahan jadwal pemilu juga bisa memberi ruang untuk pemilih dalam menentukan pilihannya supaya bisa lebih fokus dan rasional.
BACA JUGA: PKR Pede Bertarung di Pemilu 2029 Tanpa Diperkuat Tokoh Nasional
Dia menilai jika pemisahan jadwal pemilu diterapkan, maka faktor keberhasilannya ada pada kemampuan penyelenggaran dan aktor politik dalam membangun pendidikan politik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
