
GenPI.co - Tentara Nepal mengambil alih kendali atas ibu kota, menyusul pecahnya kerusuhan terburuk dalam dua dekade terakhir.
Dilansir AFP, Rabu (10/9), kerusuhan berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri KP Sharma Oli, pembakaran gedung parlemen, dan pelarian massal lebih dari 13.500 tahanan dari berbagai penjara di seluruh negeri.
Kerusuhan dipicu kemarahan generasi muda yang tergabung dalam gerakan yang menyebut diri mereka "Gen Z", sebagai bentuk protes terhadap larangan pemerintah atas media sosial dan kasus korupsi yang merajalela.
BACA JUGA: Kim Jong Un Perintahkan Militer Korea Utara Siap Hadapi Perang Sesungguhnya
Dalam beberapa hari, demonstrasi berubah menjadi amukan nasional dengan pembakaran gedung pemerintahan, penjarahan, dan bentrokan maut.
Perdana Menteri KP Sharma Oli yang dikenal sebagai tokoh kuat Partai Komunis dan telah menjabat empat kali, mengundurkan diri pada Selasa.
BACA JUGA: Kecam Latihan Militer AS-Korea Selatan, Kim Jong Un Perintahkan Perluasan Nuklir
Rumah pribadinya di Kathmandu turut dibakar massa. Hingga kini, keberadaannya tidak diketahui.
"Ini akibat dari perbuatan buruk para pemimpin kita," kata pensiunan polisi Dev Kumar Khatiwada (60) yang menyaksikan kekacauan itu.
BACA JUGA: Jepang Pacu Kekuatan Militer, Rudal Jarak Jauh Siap Tempur
Namun, dia tetap menolak vandalisme sebagai jalan keluar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News