GenPI.co - Azerbaijan, Kazakhstan, dan Amerika Serikat tercatat mengirimkan minyak dalam jumlah besar ke Israel selama periode dua tahun serangan di Gaza.
Dilansir AFP, Selasa (2/12), hal itu menurut laporan Oil Change International.
Laporan tersebut menyoroti infrastruktur bahan bakar fosil yang berkontribusi pada krisis iklim juga ikut menopang tindakan yang digambarkan sebagai "genosida".
BACA JUGA: Di Tengah Krisis Gaza, Kepemimpinan Mahmoud Abbas Dipertanyakan Publik Palestina
Analisis berjudul "Behind the Barrel" mengungkapkan 25 negara bertanggung jawab atas 323 pengiriman minyak mentah dan produk olahan dengan total 21,2 juta ton pada 1 November 2023 - 1 Oktober 2025.
Azerbaijan dan Kazakhstan menjadi pemasok terbesar minyak mentah, menyumbang 70 persen dari seluruh pengiriman.
BACA JUGA: Pendidikan Lumpuh, Anak-Anak Gaza Berebut Tempat di Sekolah Darurat
Rusia, Yunani, dan AS tercatat sebagai penyuplai utama produk minyak olahan.
AS sebagai satu-satunya negara yang menyediakan JP-8, bahan bakar jet yang digunakan untuk pesawat militer.
BACA JUGA: Pendidikan di Gaza Nyaris Lumpuh Total, UNICEF Sebut Generasi yang Hilang
"Berdasarkan Konvensi Genosida, negara-negara ini berisiko terlibat dalam genosida," ujar Shady Khalil dari Oil Change International.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































