
GenPI.co - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengumumkan rencana untuk mengakhiri beberapa aktivitas militer di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara.
Dilansir Reuters, Jumat (15/8), pernyataan ini disampaikan saat memperingati 80 tahun pembebasan Korea dari penjajahan Jepang.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali Perjanjian Militer Komprehensif 19 September, sebuah kesepakatan de-eskalasi yang ditandatangani pada KTT antar-Korea 2018.
BACA JUGA: PBSI Lahirkan Duet Rian/Yeremia Jelang China Masters dan Korea Open
Pakta tersebut sempat gagal dijalankan akibat meningkatnya ketegangan lintas batas.
Mantan Presiden Yoon Suk Yeol pun secara resmi menangguhkan pakta tersebut pada Juni 2024, menyusul aksi Korea Utara yang menerbangkan ratusan balon berisi sampah ke wilayah Selatan.
BACA JUGA: Korea Selatan Siapkan Strategi Lindungi Ekspor dan Industri Lokal
Presiden Lee mengatakan pihaknya akan mengambil langkah bertahap untuk memulihkan kembali perjanjian tersebut guna mencegah bentrokan tidak disengaja dan membangun kepercayaan militer.
Korea Selatan telah menghentikan peluncuran balon anti-Korea Utara oleh aktivis dan membongkar pengeras suara propaganda di sepanjang perbatasan.
BACA JUGA: Di Tengah Tantangan Global, Korea Selatan dan Vietnam Perkuat Kerja Sama Strategis
"Semua orang tahu bahwa permusuhan yang berlarut-larut ini tidak menguntungkan rakyat di kedua Korea," ujar Lee.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News