
GenPI.co - Sutradara kondang Joko Anwar menyebut ada dua syarat agar narasi layak diangkat menjadi film oleh rumah produksinya, Come and See Pictures.
Menurut Joko Anwar, dua syarat itu akan membuat karya tidak hanya menghibur, tetapi memiliki kedalaman dan inovasi.
Syarat pertama yang ditetapkan rumah produksi milik Joko Anwar ialah social relevant.
BACA JUGA: Angga Dwimas Jadi Sutradara, Film Perang Jawa Libatkan Sejarawan Asing
“Jadi, ngomongin hal-hal yang sedang kita alami sebagai orang Indonesia," kata Joko, Jumat (25/7).
Joko Anwar mencontohkan film baru yang saat ini sedang dikerjakannya, yakni Ghost in The Cell.
BACA JUGA: Film Fantastic Four Buka Kenangan Masa Kecil Cinta Laura
Menurut sutradara film Modus Anomali itu, Ghost in The Cell memiliki komentar sosial yang kuat.
Joko Anwar menyebut Ghost in The Cell membicarakan tentang miniatur Indonesia di dalam penjara.
BACA JUGA: Review Film Horor: Panggilan Dari Kubur Mencekam, Gali Sisi Emosional
"Kenapa kami set-nya penjara? Mungkin sebagian kita merasa terpenjara dan kita harus bersatu untuk mengalahkan suatu kekuatan yang mungkin akan membuat kita berbahaya dalam hidup kita-kita," tambah Joko Anwar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News