GenPI.co - Gubernur Aceh Muzakir Manaf meminta kepala daerah yang mengaku tidak sanggup menangani bencana di wilayahnya untuk mundur.
"Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan. Kami ganti dengan yang lain, yang siap bekerja untuk rakyat," kata Gubernur, Jumat (5/12).
Hal ini disampaikan Gubernur Aceh merespons sejumlah bupati yang tidak sanggup menangani bencana di wilayahnya.
BACA JUGA: Akses Darurat Dibuka di Titik Terisolasi Aceh Timur, Jembatan Rusak Jadi Hambatan
Meskipun begitu, Gubernur mengakui banjir di Aceh bukan bencana biasa, tetapi sebagai tsunami jilid kedua.
Hal ini lantaran dampak dan luas wilayah terkena bencana di Aceh lebih parah dari peristiwa tsunami pada 2004.
BACA JUGA: Aceh Tamiang Krisis Logistik, 206.903 Warga Mengungsi
"Kalau tsunami 2004, air hanya datang sekitar dua jam. Akan tetapi, bencana banjir kali ini, air menggenangi rumah warga sampai lima hari lebih. Ini penderitaan luar biasa bagi rakyat Aceh," ungkap dia.
Di sisi lain, sedikitnya 5 wilayah di Aceh mengalami banjir dengan kategori berat, yakni Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Tengah.
BACA JUGA: 6 Ruas Jalan Nasional Aceh Terputus, Jalur Alternatif Dibuka Bertahap
Dia menyebut ribuan rumah terendam, akses transportasi terputus, ekonomi lumpuh, dan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
