GenPI.co - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti kasus kekerasan di area Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara yang menewaskan seorang nelayan.
Maman mengatakan seharusnya rumah ibadah menjadi ruang yang paling aman dan penuh kasih, bukan sebagai tempat kekerasan.
“Masjid seharusnya menjadi tempat paling aman. Menganiaya seseorang di rumah ibadah adalah tindakan mencederai nilai keagamaan,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (8/11).
BACA JUGA: Komisi III DPR RI Soroti Kebakaran Rumah Hakim di Medan, Disebut Terencana
Dia mengaku prihatin atas tewasnya korban Arjuna Tamaraya (21) yang dianiaya sekelompok orang hanya karena ingin istirahat di masjid itu.
Menurut Maman, kejadian tersebut mencerminkan nilai sosial dan keterbukaan rumah ibadah di tengah masyarakat sudah luntur.
BACA JUGA: Putusan MKD DPR RI Terhadap Legislator Pelanggar Etik Disebut Hanya Memainkan Publik
Maman mengungkapkan dulu pintu masjid selalu terbuka. Anak-anak pun bisa belajar mengaji dan orang dewasa berdiskusi.
“Anak-anak bisa belajar mengaji, orang dewasa diskusi, dan musafir pun bisa istirahat tanpa dicurigai. Kini kita kehilangan kehilangan ruh keterbukaan itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Status Adies Kadir dan Uya Kuya di DPR RI Segera Dipulihkan
Dia pun mendorong supaya polisi menindak tegas dan transparan terhadap para pelaku supaya memberi keadikan bagi korban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































