
GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus merespons pemilihan hotel untuk tempat rapat membahas RUU TNI oleh Komisi I dan pemerintah.
Lucius menduga alasan Komisi I DPR RI dan pemerintah memilih rapat di hotel tersebut karena ingin mencari tempat yang nyaman untuk kompromi.
“Kompromi lah, yang biasa jadi tahap puncak proses pembahasan legislasi. Terutama terkait isu krusial,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (17/3).
BACA JUGA: Sebut Pembahasan RUU TNI Penting, Pengamat: Ada Ketimpangan Kesejahteraan
Dia menyampaikan tidak percaya pada alasan DPR RI menggelar rapat di hotel membahas RUU TNI supaya bisa mudah istirahat setelah agenda.
“Memilih di hotel, tidak hanya ingin cari tempat nyaman istirahat. Tapi mereka justru cari tempat nyaman untuk kompromi,” ujarnya.
BACA JUGA: Minta Pembahasan RUU TNI Dihentikan, KontraS: Potensi Mengembalikan Rezim Orba
Lucius menilai kompromi antara anggota DPR RI dan pemerintah ada potensi terganggu jika rapat tersebut dilakukan di Kompleks Parlemen.
Sebab para jurnalis dan masyarakat sipil akan memelototi pembahasan sejumlah daftar inventaris masalah dalam RUU TNI itu.
BACA JUGA: Baleg DPR RI Sepakat Batalkan Pembahasan RUU TNI dan Polri
“Kompromi pasti akan afdal di lokasi tersembunyi. Sebab melalui kompromitu, bisa jadi ada banyak yang ditransaksikan,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News