GenPI.co - China mencatat musim panas terparah dalam sejarah pada 2025, menurut pernyataan resmi dari Badan Meteorologi China (CMA).
Gelombang panas ekstrem terus melanda wilayah selatan, memicu peringatan kesehatan dan meningkatkan kekhawatiran terkait dampak perubahan iklim.
Dilansir AFP, Selasa (9/9), antara Juni hingga Agustus, suhu rata-rata nasional China mencapai 22,31 derajat Celcius, tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1961.
BACA JUGA: PBVSI Rilis 12 Pemain Timnas Voli Putra Indonesia U-21, Siap Guncang China!
Di Beijing, suhu hampir menyentuh 40 derajat Celcius pada Juni, sementara Shanghai mencatat suhu di atas 35 derajat Celcius selama 27 hari pada Agustus.
CMA menjelaskan sistem tekanan tinggi yang lebih kuat tahun ini menyebabkan peningkatan paparan sinar matahari yang turut memperparah panas ekstrem.
BACA JUGA: China Tuan Rumah KTT SCO 2025, Langkah Strategis Tantang Dominasi Barat
China bukan satu-satunya negara yang menghadapi cuaca ekstrem.
Inggris, Jepang, dan Korea Selatan juga melaporkan rekor suhu tinggi selama musim panas ini.
BACA JUGA: Menlu Taiwan Kunjungi Filipina, China Murka
Pemanasan global yang didorong aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, tidak hanya meningkatkan suhu, tetapi juga memperparah fenomena cuaca ekstrem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
