
GenPI.co - Begitu mendarat di Beijing Sabtu lalu berita besar yang saya baca pertama adalah ini: gerakan recall besar-besaran anggota DPR di Taiwan.
Hari itu 24 anggota DPR harus di-recall. Dicopot. Bukan oleh partai mereka tapi oleh rakyat.
Besoknya saya sudah tahu hasilnya: gagal. Suara untuk mencopot mereka kalah oleh yang mempertahankannya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sebelas Duabelas
Sabtu itu, di 24 dapil anggota DPR Taiwan itu, diadakan ”pemilu” ulang. Semacam referendum. Di kartu suara hanya ada dua pilihan: ”yes” dan ”no”. Pertanyaannya: apakah anggota DPR di dapil tersebut harus dicopot.
Ternyata 'no' yang menang. Bahkan ada yang kedatangan jumlah pemilihnya minim
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Wabah Cepat
TPS lengang. Tidak mencapai angka 25 persen. Otomatis gerakan pencopotan di dapil itu gagal.
Di Taiwan rakyat memang punya peluang untuk mengganti anggota DPR di tengah jalan. Pernah berhasil. Dua tahun lalu. Seorang anggota DPR dinilai kurang giat ikut mengatasi pandemi Covid-19. Rakyat tidak puas. Me-recall-nya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pasca Hasto
Nama anggota Yuan itu Anda sudah tahu: Freddy Lim. Kalau itu rakyat begitu antusian datang ke TPS ingin menggantinya. Suara ”yes” menang. Freddy Lim pun kehilangan kursi DPR.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News