GenPI.co - Sebanyak 55 produk kosmetik mengandung bahan dilarang dan berbahaya selama periode pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada November 2023 hingga Oktober 2024.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan produk kosmetik berbahaya ini terdiri dari 35 produk kosmetik yang dibuat berdasarkan kontrak produksi, 6 kosmetik yang diproduksi dan diedarkan industri kosmetik, dan 14 kosmetik impor.
“Terhadap produk kosmetik yang terbukti mengandung bahan dilarang dan/atau bahan berbahaya, BPOM telah mencabut izin edar serta melakukan penghentian sementara kegiatan (PSK), meliputi penghentian kegiatan produksi, peredaran, dan importasi," kata dia, dikutip Jumat (29/11).
BACA JUGA: Pastikan Skincare dan Kosmetik Aman Digunakan, Cek Klik Dulu!
Taruna membeberkan dari hasil pengujian ini, pihaknya menemukan bahan dilarang atau bahan berbahaya.
Ini meliputi merkuri, asam retinoat, hidrokinon, pewarna merah K3, pewarna merah K10, pewarna acid orange 7, dan timbal.
BACA JUGA: 415.035 Kosmetik Impor Ilegal Diamankan BPOM dan Kemendag, Tak Punya Izin Edar dan Bahan Dilarang
Bahan berbahaya ini bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen.
“Saya tegaskan kepada para pelaku usaha yang memproduksi, mengimpor, dan mengedarkan kosmetik mengandung bahan dilarang dan/atau bahan berbahaya agar segera melakukan penarikan produk dari peredaran dan dimusnahkan. Penarikan produk ini wajib dilaporkan hasilnya oleh pelaku usaha kepada BPOM,” tegas dia.
BACA JUGA: Pakai Pengawet Kosmetik, BPOM Minta Roti Okko Ditarik dari Pasaran
Taruna menambahkan BPOM melakukan penertiban ke fasilitas produksi, distribusi, dan media daring.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
