GenPI.co - Pola aktivitas erupsi gunung berapi di Indonesia mengalami perubahan.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut untuk manajemen risiko mengenai dampak bahayanya.
“Aktivitas gunung api dari yang terjadi belakangan dinamis sekali, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi kami,” kata dia, Kamis (28/11).
BACA JUGA: Tetap Waspada! Gunung Ruang Alami 31 Kali Gempa Vulkanik
Wafid mencontohkan adanya perubahan pola aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 4 November 2024.
Peristiwa ini membuat Badan Geologi harus memindahkan 2 stasiun pemantau gunung api di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi 16 Kali, Ini Kondisinya
Stasiun pemantauan Gunung Lewotobi Wolorona berhenti beroperasi sejak 17 Juli 2024.
Sedangkan Stasiun OJN berhenti beroperasi sejak 9 November 2024.
BACA JUGA: Perhatian! Gunung Dempo Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Kedua stasiun ini terkena material erupsi karena berada di zona bahaya berjarak 4,5 km dari kawah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News