GenPI.co - Regulasi pendakian ke Gunung Rinjani akan diperketat sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terjadinya kecelakaan seperti yang dialami pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Bupati Lombok Timur Haerul Warisin mengatakan salah satunya mewajibkan setiap wisatawan yang ingin mendaki ke Gunung Rinjani untuk menginap di Sembalun.
"Kita bicarakan ini soal tindakan keselamatan, preventif, bukan mengarah arogansi atau kepentingan pribadi (bupati). Namun, ini semata-mata kita ingin mencari keselamatan, dan kenyamanan bagi wisatawan yang mendaki ke Rinjani," kata dia, dikutip Senin (14/7).
BACA JUGA: Forensik Ungkap Pendaki Brasil di Rinjani Tewas Akibat Benturan Benda Tumpul
Haerul menjelaskan aturan menginap ini supaya wisatawan mendapatkan pengarahan terlebih dahulu, terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman mendaki.
"Begitu sampai sana (Sembalun) langsung naik, tanpa istirahat tanpa mendapatkan pengarahan, setelah di atas (Rinjani) kaget mereka. Padahal mereka ini rata-rata belum ada pengalaman pendakian, seperti halnya Juliana Marins itu," papar dia.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem di Rinjani Hambat Evakuasi Pendaki Brasil, BMKG Angkat Bicara
Haerul mengakui banyak wisatawan yang mendaki ke Rinjani ada yang kecelakaan, sakit, terjatuh, bahkan sampai meninggal dunia.
"Nah insiden ini lah yang harus kita sikapi. Salah satunya kita mewajibkan setiap wisatawan yang ingin mendaki itu untuk menginap dulu di Sembalun. Nanti aturan ini menjadi aturan baku yang kita buat dalam Peraturan Bupati (Perbup)," ungkap dia.
BACA JUGA: Jenazah Pendaki Brasil Juliana yang Tewas di Gunung Rinjani Akan Dipulangkan via Bali
Di sisi lain, pihaknya bakal memberikan pembekalan ataupun pelatihan kepada setiap guide atau porter di Gunung Rinjani.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
