GenPI.co - Anggota DPR RI Adian Napitupulu mnendesak pembatasan komisi aplikator ojek online (ojol) maksimal 10 persen.
“Begini, maksimal per saat ini kita meminta komisi aplikator tidak lebih dari 10 persen, all in,” katanya dikutip dari JPNN, Rabu (29/10).
Hal tersebut disampaikannya saat acara Focus Group Discussion (FGD) yang mempertemukan perwakilan aplikator dan pengemudi ojol, Selasa (27/8).
BACA JUGA: Istana Sebut Perpres Ojol untuk Lindungi Mitra Pengemudi Ditarget Selesai Tahun Ini
Hasil dari FGD yang digelar oleh PDIP tersebut menyepakati perjuangan pembatan komisi untuk aplkator maksimal 10 persen.
Adian Napitupulu mengungkapkan desakan pembatasan komisi aplikator karena berdasar data operasional yang diketahuinya.
BACA JUGA: 3 Penumpang Rantis Penabrak Ojol Tewas Disanksi, Propam: Perbuatan Mereka Tercela
Data itu menyebut biaya operasional aplikator per transaksi yakni sekitar Rp204. Jumlah ini sudah termasuk layanan peta dan jasa aplikasi.
Fakta itu tentu saja berbanding terbalik dengan komisi di atas 20 persen yang masih diterapkan oleh sejumlah aplikator.
BACA JUGA: Personel Brimob Aipda MR Wajib Minta Maaf soal Insiden Ojol Tewas
“Keuntungan yang diambil di atas 20 persen ini besar sekali, dan yang lebih menyedihkan itu uangnya sebagian lari ke luar negeri,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
