GenPI.co - Sebanyak 7.390.258 konten judi online (judol) di berbagai platform media sosial ditutup Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Konten ini yang beredar di berbagai platform sejak 2017 hingga 11 November 2025.
Direktur Strategis dan Kebijakan Pengawasan Ruang Digital Komdigi Muchtarul Huda mengatakan pemberantasan judi online harus dilakukan secara masif.
BACA JUGA: Skandal Judi Guncang Turki, TFF Hukum 102 Pemain
Hal ini melibatkan seluruh lembaga negara dan partisipasi aktif masyarakat.
“Judi online menjadi ancaman serius bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lintas usia, bahkan hingga ke kalangan pelajar,” kata Huda, dikutip Jumat (14/11).
BACA JUGA: Motif Judi Online, Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Terancam Hukuman Mati
Huda menjelaskan mayoritas konten judol ini berasal dari situs beralamat IP.
Sedangkan sisanya ditemukan di layanan berbagi berkas dan media sosial seperti Meta dan YouTube.
BACA JUGA: Perputaran Uang Judi Online Turun Drastis Jadi Rp155 T, Deposit Berkurang 50 Persen
Dia menyebut langkah ini berdampak positif terhadap penurunan nilai perputaran uang judol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
