GenPI.co - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampaknya berharap bisa mengadakan pertemuan tidak terduga dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Trump berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bertemu Kim, bahkan menyebut dirinya 100 persen terbuka terhadap pertemuan.
Dia juga menentang kebijakan tradisional Washington dengan menyebut Korea Utara sebagai "semacam kekuatan nuklir".
BACA JUGA: Setelah Pertemuan 100 Menit, Trump dan Xi Jinping Sepakat Redakan Perang Dagang
Namun, Pyongyang memilih diam. Alih-alih merespons ajakan tersebut, Korea Utara justru menembakkan rudal.
Korea Utara juga mengirim Menteri Luar Negeri Choe Son Hui ke Rusia dan Belarus, dua negara yang dalam beberapa tahun terakhir mempererat hubungan dengan rezim Kim.
BACA JUGA: Sanae Takaichi Angkat Bendera Jepang di Kancah Global, Trump Jadi Ujian Pertama
Para analis menilai Kim kini berada dalam posisi yang jauh lebih kuat dan memiliki sedikit alasan untuk memenuhi ajakan Trump.
"Realitasnya Kim Jong Un tidak punya insentif untuk berpartisipasi. Ini kesalahan perhitungan mendasar dari Washington," ujar peneliti tamu di Pusat Asia Universitas Harvard Seong-Hyon Lee, dilansir AFP, Rabu (5/11).
BACA JUGA: Politikus PAN Sebut Pujian Donald Trump ke Prabowo Subianto Layak Diakui
Menurut Lee, pendekatan Trump justru membawa kemenangan simbolis bagi Kim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
