GenPI.co - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengemukakan kekhawatiran serius mengenai situasi di Laut Cina Selatan, Hong Kong, dan Xinjiang dalam pertemuan pertamanya dengan Presiden China Xi Jinping.
Perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang ini dikenal memiliki sikap tegas terhadap China.
Dia juga kerap berziarah ke Kuil Yasukuni, tempat penghormatan bagi para pahlawan perang Jepang yang memicu ketegangan diplomatik dengan China dan Korea Selatan.
BACA JUGA: PSSI Dibikin Pusing soal Rumor Jepang Hengkang dari AFC
Takaichi menegaskan keinginannya untuk membangun hubungan strategis yang saling menguntungkan antara Jepang dengan China.
Namun, dia juga menilai pentingnya dialog langsung dan jujur, seraya menyampaikan sejumlah isu sensitif.
BACA JUGA: Di Tengah Tekanan Trump, Korea Selatan dan Jepang Janji Bangun Kerja Sama Baru
"Kami menyatakan keprihatinan serius terhadap tindakan di Laut Cina Selatan, situasi di Hong Kong, dan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang," ujar Takaichi, dilansir AFP, Selasa (4/11).
Beijing selama ini membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur.
BACA JUGA: Band Indie Starrducc Kaget Album Mininya Dirilis Ulang Label Jepang
Kebijakannya di Xinjiang disebut bertujuan memberantas ekstremisme dan mendorong pembangunan ekonomi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
