GenPI.co - Presiden Taiwan Lai Ching-te mengusulkan tambahan pengeluaran pertahanan sebesar USD 40 miliar selama delapan tahun.
Dilansir AFP, Senin (8/12), langkah ini bertujuan memperkuat kesiapan militer Taiwan menghadapi kemungkinan invasi China.
Taiwan telah menambah anggaran pertahanan dalam dekade terakhir karena meningkatnya tekanan militer dari Beijing.
BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB Setujui Rencana Perdamaian Gaza Versi Trump, Rusia-China Abstain
Lai mengatakan militer Taiwan menargetkan kesiapan tempur tingkat tinggi pada 2027, yang sebelumnya disebut pejabat Amerika Serikat sebagai kemungkinan jadwal serangan China.
Lai menekankan pengeluaran ini bertujuan membangun pertahanan yang kokoh demi melindungi demokrasi Taiwan.
BACA JUGA: Jepang Dinilai Melampaui Batas, China Beri Respons Tegas
Kementerian Luar Negeri China memperingatkan bahwa upaya Taiwan untuk menolak penyatuan dan mencari kemerdekaan melalui cara militer tidak akan pernah berhasil.
Pengumuman ini muncul di tengah ketegangan diplomatik antara Tokyo dengan Beijing, menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai kemungkinan intervensi militer Jepang jika Taiwan diserang.
BACA JUGA: Tekanan Ekonomi China Guncang Jepang, Pariwisata dan Bisnis Mulai Terseret
Utusan AS di Taiwan menyambut rencana pengeluaran tersebut dan mendesak partai-partai politik Taiwan untuk mencari kesepakatan demi meningkatkan pertahanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































