GenPI.co - Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa 21.000 anak di Gaza menjadi penyandang disabilitas sejak pecahnya perang antara Israel dengan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dilansir AFP, Senin (8/9), Komite PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas menyebut sekitar 40.500 anak mengalami cedera baru terkait perang dan lebih dari setengahnya mengalami kecacatan.
Komite menyoroti perintah evakuasi dari militer Israel sering kali tidak bisa diakses penyandang disabilitas, khususnya mereka yang memiliki gangguan pendengaran atau penglihatan.
BACA JUGA: PBB Konfirmasi Bencana Kelaparan di Gaza, Pertama dalam Sejarah Timur Tengah
Contoh tragis dikemukakan anggota komite Muhannad Al-Azzeh.
Seorang ibu tunarungu dan anak-anaknya tewas di Rafah karena tidak mengetahui perintah evakuasi.
BACA JUGA: Aktif Dukung Palestina, Inara Rusli Rasakan Penderitaan Ibu di Gaza
Selain itu, banyak penyandang disabilitas terpaksa mengungsi tanpa alat bantu, merangkak di pasir atau lumpur dalam kondisi tidak aman dan tidak bermartabat.
Komite mengatakan pembatasan distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza secara tidak proporsional merugikan penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Bantuan Tidak Segera Datang, UNRWA Sebut Anak-Anak Gaza Bisa Mati Kelaparan
Sebanyak 83% penyandang disabilitas kehilangan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, dan alat prostetik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
