GenPI.co - Upaya internasional untuk menyusun perjanjian utama yang mengakhiri polusi plastik global kembali menemui jalan buntu.
Dilansir AP News, Rabu (20/8), perundingan yang berlangsung selama 11 hari di Jenewa, Swiss, berakhir tanpa kesepakatan dan tanpa jadwal lanjutan yang jelas.
Kegagalan ini menjadi pukulan besar bagi upaya global menangani krisis plastik yang makin parah.
BACA JUGA: Menteri LH Apresiasi Langkah Strategis Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang Tangani Sampah di TPA Sukawinatan
Sampah plastik terus menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), mencemari laut, dan berserakan di tempat umum.
Setiap tahun, dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik dan jumlahnya diperkirakan meningkat 70% pada 2040 jika tidak ada perubahan kebijakan.
BACA JUGA: Unicharm Adakan Edukasi Pemilahan Sampah di Sekolah Dasar
Perwakilan dari Jaringan Penghapusan Pencemaran Internasional Bjorn Beeler menilai konsensus sudah mati.
Sekitar 100 negara ingin membatasi produksi plastik dan menyoroti pentingnya pengendalian bahan kimia beracun.
BACA JUGA: Jaga Lingkungan, PLN UIP JBT Bangun Budaya Minim Sampah Lewat Aksi Zero Waste
Namun, negara-negara penghasil minyak seperti Amerika Serikat dan Arab Saudi menolak pembatasan tersebut, mengingat plastik sebagian besar berbahan dasar minyak dan gas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
