GenPI.co - Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Indonesia Syurya Muhammad Nur menyoroti narasi yang disampaikan konten kreator Ferry Irwandi.
Dia menilai narasi Ferry Irwandi terkait kasus pelecehan seksual di loasi bencana di Sumatra sudah melanggar etika komunikasi publik.
“Penyampaian isu yang disebarkan Ferry tanpa verifikasi memadai dan bisa lukai psikologis korban,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (9/12).
BACA JUGA: Akademisi Soroti Konten Ferry Irwandi, Dinilai Sarat Politisasi
Dia menyebut ruang publik harusnya diisi empati, edukasi, dan penguatan solidaritas saat situasi darurat bencana.
“Isu kekerasan seksual sangat sensitif dan berdam langsung terhadap kondisi psikologis korban. Kalau disampaikan serampangan, jelas melanggar etika,” ujarnya.
BACA JUGA: Ferry Irwandi Sebut Urusan dengan TNI Selesai Seusai Ada Dialog
Syurya pun mengkitik cara Ferry membingkai gerakan donasi dengan seolah menempatkan negara pada posisi yang abai atau tidak hadir.
Menurut dia, pola tersebut merupakan upaya untuk membuat framing ‘negara gagal’ di tengah kerja nyata pemerintah di lokasi bencana.
BACA JUGA: DPR RI Pertanyakan Urgensi TNI Hendak Laporkan Ferry Irwandi
“Donasi itu mulia. Tetapi kalau Ferry membungkusnya dengan pesan menyudutkan negara, nilainya bergeser menjadi alat pembentuk opini politik,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































