Minta Pemerintah Waspadai Defisit BPJS Kesehatan, Saleh: Menaikkan Iuran Kurang Populis

2 weeks ago 13
 Menaikkan Iuran Kurang Populis - GenPI.co
Ketua Komisi 7 DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mewaspadai defisit BPJS Kesehatan yang diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. (Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar)

GenPI.co - Ketua Komisi 7 DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mewaspadai defisit BPJS Kesehatan yang diperkirakan mencapai Rp 20 triliun di 2024.

Politikus PAN itu menilai jika tidak segera diantisipasi, maka defisit akan terus berlanjut pada tahun selanjutnya.

Saleh mengatakan Dirut BPJS Kesehatan pernah menyampaikan penyebab utama defisit adalah terjadinya peningkatan utilitas layanan kesehatan di rumah sakit.

BACA JUGA:  Minta Prabowo Kawal Penyelamatan Sritex, Saleh: Saya Ingat Janji Pak Agus Gumiwang

“Pasien di rumah sakit semakin banyak seiring peningkatan kepercayaan pada BPJS Kesehatan,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (11/1).

Dia menyebut dengan semakin banyaknya pasien, maka akan besar pula biaya yang harus dibayarkan ke fasilitas kesehatan.

BACA JUGA:  Pemprov DKI Beri Penjelasan soal Harvey Moeis Terima Bantuan Iuran BPJS

“Sedangkan sumber pemasukan tidak bertambah. Peserta BPJS Kesehatan pun banyak yang tidak disiplin bayar iuran. Tentu itu juga menjadi beban,” ujarnya.

Saleh pun meminta pemerintah segera mencari solusi. Dia mengaku ada informasi terkait rencana menaikkan iuran peserta pada Juli 2025.

BACA JUGA:  Menkes Sebut Belum Ada Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun Depan

“Tentu menaikkan iuran kurang populis dan berpotensi terjadi gejolak penolakan. Iuran yang sekarang saja banyak yang tidak sanggup,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |