GenPI.co - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menyebut sikap yang ditunjukkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto amatiran dalam menghadapi bencana di Sumatra.
Hal itu disampaikannya saat rapat kerja bersama Menkomdigi Meutya Hafid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (8/12).
Politikus PKS tersebut awalnya mengingatkan mengenai potensi serangan siber bernilai alias cyber intangible terhadap negara.
BACA JUGA: Presiden PKS Instruksikan Gaji Kadernya di DPR RI Dipotong untuk Dana Kemanusiaan
Sukamta mencontohkan serangan cyber intangible menjelang aksi Agustus 2025 silam, dengan memunculkan ketidakpercayaan publik kepada pemerintah serta DPR.
“Seperti ada gerakan media sosial kepada negara. Menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah serta DPR,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (9/12).
BACA JUGA: PKS Jakarta Soroti Tingginya Kemiskinan, Gerakan Ekonomi Mandiri Diluncurkan
Dia kemudian mengungkapkan serangan yang sama sebenarnya juga terjadi saat awal bencana di Sumatra. Negara dicitrakan seolah tidak hadir di awal kejadian.
Sukamta menilai serangan tersebut kemungkinan karena dipicu pernyataan pejabat publik yang salah dalam menyikapi bencana itu.
BACA JUGA: PKS Kritik Rektor IPDN Studi Banding ke Cambridge, Kunker DPR Disinggung
Dia mengungkapkan ada salah satu pejabat publik yang sempat meremehkan bencana banjjir dan longsor di Sumatra. Kemudian yang bersangkutan belakangan klarifikasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































