GenPI.co - Legislator Partai Golkar Rizki Faisal menyoroti pernyataan Menko PM Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mengajak sejumlah menteri untuk taubat nasuha.
Anggota Komisi III DPR RI itu menilai pernyataan Cak Imin tersebut tidak etis dan tak produktif. Terlebih saat pemerintah fokus menangani bencana di Sumatra.
“Saya menyayangkan pernyataan Cak Imin. Itu terkesan tendensius, meremehkan. Ganggu konsentrasi kabinet,” katanya dikutip dari JPNN, Rabu (10/12).
BACA JUGA: Prabowo Hadir di HUT Golkar, Disebut Tanda Pengakuan Kepemimpinan Bahlil
Dia pun mengapresiasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang pada saat itu melakukan pergerakan cepat untuk memilihkan energi di daerah bencana.
Rizki juga mendukung penuh usulan koalisi permanen yang disampaikan Bahlil Lahadalia sebagai Ketum Partai Golkar.
BACA JUGA: Legislator Golkar Alien Mus Sebut Sikap Saling Menyalahkan saat Bencana Tidak Etis
Menurutnya, koalisi permanen merupakan kebutuhan strategis supaya pemerintahan bisa berjalan dengan efektif, solid, dan bebas dari manuver politik.
“Koalisi permanen harus jalan. pemerintahan harus berjalan solid, bukan yang plin-plan atau membuat drama politik,” ujarnya.
BACA JUGA: Legislator Golkar Nilai Raja Juli Antoni Tak Bisa Disalahkan Soal Kerusakan Hutan
Wakil rakyat Dapil Kepulauan Riau itu menyebut koalisi permanen ini untuk mencegah adanya manuver politik yang bisa mengganggu konsentrasi pemerintahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































