GenPI.co - Sebanyak 116 santri di Pesantren Nuurush Sholaah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, keracunan setelah menyantap makanan kateringan pengajian pada Jumat (19/12) malam.
Kapolsek Cimanggung Kompol Aan Supriatna mengatakan Polres Sumedang menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dalam kejadian santri keracunan ini.
“Para Santri ini keracunan setelah melaksanakan menggelar acara pengajian di malam Jumat kemarin sehingga Polres Sumedang menurunkan tim dari INAFIS untuk pengecekan laboratorium,” kata dia, Sabtu (20/12).
BACA JUGA: Konsumsi Ayam Kurang Matang Tingkatkan Risiko Keracunan, Tidak Boleh Disepelekan
Kapolsek menjelaskan dari total 116 santri terdapat 61 santri yang dirujuk ke rumah sakit.
Mereka mengalami mual, pusing, dan demam.
BACA JUGA: Pengungsi Banjir Agam Diduga Keracunan Muntah dan Diare, Dinkes Selidiki Dapur Umum
"Jadi sampai saat ini, terhitung kurang lebih 116 santri mengalami keracunan. Dari jumlah tersebut, 61 orang telah dirujuk ke rumah sakit, sementara sisanya sudah ditangani di lingkungan pesantren," papar dia.
Kapolsek menegaskan keracunan makanan para santri ini tidak berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA: Keracunan MBG Bandung Barat Bukan dari Kualitas Air, BGN Wajibkan Pakai Air Galon
Hal ini karena pesantren tidak menerima program MBG tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































