GenPI.co - Junta Myanmar akan menggelar pemungutan suara pada Minggu (28/12).
Dilansir AFP, Kamis (25/12), junta menyebut pemilu ini sebagai kembalinya demokrasi, meski sangat dibatasi.
Kudeta pada Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan terpilih telah memicu perang saudara.
BACA JUGA: Myanmar Lepas Ribuan Tahanan Politik Jelang Pemilu, Nasib Aung San Suu Kyi Misterius
Mantan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dihukum 27 tahun penjara atas tuduhan yang dianggap bermotif politik.
Negara berpenduduk sekitar 50 juta jiwa ini masih bergulat dengan konflik.
BACA JUGA: Setelah Kalahkan Myanmar, Pelatih Filipina Kirim Pesan ke Timnas Indonesia U-23
Pemungutan suara tidak akan berlangsung di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Di wilayah yang dikuasai junta, putaran pertama dari tiga putaran dimulai pukul 6 pagi, termasuk di Yangon, Mandalay, dan Naypyidaw.
BACA JUGA: Pemilu Myanmar Terancam Tidak Sah, Warga Sipil Terjebak di Tengah Konflik
Ketua junta Min Aung Hlaing mangatakan militer akan terus memainkan peran dalam kepemimpinan politik negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
