GenPI.co - MUNGKIN ada yang taruhan pagi ini: langsung ditahan atau tidak.
Anda sudah tahu: Sekjen PDI Perjuangan Dr Hasto Kristiyanto memastikan diri memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin hari ini. Ia sudah bilang taat hukum. Sudah mempelajari pula hak-hak seorang tersangka.
Perhelatan HUT partai juga sudah selesai. Semula HUT itu diperkirakan sangat besar dan istimewa. Hasto sampai menjadikannya alasan untuk tidak hadir di panggilan pertama --minta ditunda setelah ulang tahun.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sapi Emoooooh
Ternyata HUT berlangsung sangat sederhana. Hasto bertugas sebagai pembawa acara mengheningkan cipta. Kalau Hasto sampai memenuhi panggilan KPK dan langsung ditahan bisa-bisa acara mengheningkan cipta ditiadakan.
Rasanya ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri, sudah membela Hasto dengan porsi yang sangat memadai. Misalnya, "memangnya KPK tidak ada kerjaan lain". Atau "mengapa hanya meng-kuyo-kuyo Pak Hasto".
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Surat Papa
Kuyo-kuyo adalah bahasa Jawa yang artinya ”mengganggu terus dengan cara yang menyakitkan”.
Pembelaan yang lain: mengetuk hati Presiden Prabowo Subianto agar tepo seliro --merasakan apa yang dirasakan orang lain. Yakni Prabowo sebagai ketua umum partai Gerindra. Bagaimana perasaannya sebagai ketua umum partai, bila anak buahnya yang penting di-kuyo-kuyo.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Dansa 90
Rupanya Megawati ingin minta bantuan Presiden Prabowo untuk turun tangan. Lewat pidato politik di depan umum. Bukan lewat lobi diam-diam. Tidak juga lewat barter dagang sapi di balik kamar mandi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News