Kampung Pasia, Palupuh, AGAM – Hari Lahir Pancasila ke-80 disambut meriah oleh masyarakat Nagari Pasia Laweh dengan digelarnya Festival Samba Taruang, Minggu (1/6/2025). Bertempat di halaman Mushalla Al Ihsan Kampung Pasia, acara ini menjadi wadah unjuk kreativitas bagi ibu-ibu rumah tangga dari berbagai jorong yang berlomba mengolah terong menjadi sajian kuliner khas nan menggugah selera.
Sebanyak 21 kelompok ibu-ibu dari Jorong Kampung Pasia, didukung oleh Jorong Palupuh dan Jorong Pasar Palupuh, turut memeriahkan festival yang digelar oleh PKK Jorong Kampung Pasia bersama TP-PKK Nagari Pasia Laweh. Mereka menyajikan samba taruang dengan berbagai variasi unik dan khas: mulai dari pangek taruang, taruang crispy, samba taruang kecap, gulai taruang manis, hingga taruang bakar. Semua diolah dengan resep andalan dan penuh cita rasa.
Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin, S.Sos, MM, C.PCM, NL, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan bagian dari upaya besar membangun identitas nagari berbasis potensi lokal.
> "Festival ini bukan sekadar lomba masak, tapi bagian dari langkah kita mendorong kreativitas ibu-ibu rumah tangga dalam mengembangkan produk lokal. Taruang yang selama ini hanya dikenal sebagai sayur rumahan, kita angkat menjadi identitas kuliner khas Kampung Pasia. Ini bagian dari proses kita menuju Nagari Mandiri Berhidmat, " ujarnya.
Zul Arfin menambahkan, semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat menjadi inti dari peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini. Ia berharap nilai-nilai Pancasila benar-benar hadir dan hidup dalam keseharian masyarakat Pasia Laweh.
> “Walau hanya dari terong, kegiatan ini sarat makna. Kita ingin Pancasila tak sekadar diperingati, tapi benar-benar menjadi jati diri masyarakat kita. Hari ini, masyarakat bergembira, berkreasi, dan saling mendukung. Inilah Pancasila dalam tindakan, ” sambungnya.
Ketua TP-PKK Nagari Pasia Laweh, Ny. Fitri Zul Arfin, turut mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat dan semangat para ibu-ibu yang mengolah hasil panen menjadi karya kuliner penuh nilai budaya.
Seluruh bahan yang digunakan dalam lomba berasal 100 persen dari hasil panen kelompok tani muda Kampuang Pasia Sejahtera. Panen ini sebelumnya juga digunakan sebagai media edukasi dalam bentuk sekolah lapangan bagi generasi muda, sekaligus bahan baku bagi pelaku UMKM lokal.
Salah satu peserta lomba, Ibu Desi dari Jorong Kampung Pasia, mengungkapkan kegembiraannya.
> “Kami sangat senang dan sangat semangat untuk mengikuti acara ini. Selain bisa berkumpul dan berbagi ide masakan, kami juga bangga bisa memanfaatkan hasil kebun sendiri. Ini sangat menginspirasi, ” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Nyiak R. Dt. Patiah Baringek, tokoh masyarakat sekaligus Sekretaris Camat Palupuh, yang menyampaikan apresiasinya atas inisiatif masyarakat Kampung Pasia.
> “Festival ini membuktikan bahwa penguatan ekonomi lokal bisa dimulai dari dapur sendiri. Ketika potensi yang ada diolah secara kreatif seperti ini, maka lahirlah inovasi yang membawa manfaat besar bagi nagari. Saya salut dengan semangat ibu-ibu dan masyarakat Kampung Pasia, ” ujar Sekcam Palupuh itu.
Festival ini diharapkan menjadi awal dari lahirnya pasar kuliner Nagari Pasia Laweh yang akan menyajikan makanan khas dari berbagai jorong, termasuk samba taruang yang kini telah menjadi ikon baru Kampung Pasia.
Hadir dalam acara ini Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arfin, Ketua TP-PKK Ny. Fitri Zul Arfin, Camat Palupuh, Sekcam Nyiak R. Dt. Patiah Baringek, para wali jorong, tokoh masyarakat, mahasiswa KKN, serta ratusan warga yang antusias menyaksikan jalannya lomba.