
GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa Rumah Sakit Nasser di Gaza kini beroperasi layaknya satu bangsal trauma besar, Rabu (9/7).
Dilansir Reuters, hal itu terjadi akibat lonjakan pasien luka yang datang dari lokasi distribusi makanan yang tidak dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Lokasi tersebut dioperasikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
BACA JUGA: Kecam Tindakan Israel di Gaza, Pakar PBB Serukan Embargo Senjata dan Sanksi Ekonomi
GHF yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Israel, mulai menyalurkan bantuan makanan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
Model distribusi bantuan yang mereka jalankan dikritik PBB karena dinilai tidak netral dan tidak imparsial.
BACA JUGA: Mobil Kepausan Milik Paus Fransiskus Belum Bisa Tiba di Gaza
Meski begitu, GHF berulang kali membantah adanya korban luka atau tewas di lokasi distribusinya.
GHF menyebut serangan paling mematikan justru terjadi terhadap konvoi bantuan PBB.
BACA JUGA: Ribuan Warga Italia Gelar Aksi Damai di Roma, Desak Pemerintah Tegas Soal Perang Gaza
GHF meminta agar PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya bekerja sama dengan GHF untuk memastikan bantuan bisa disalurkan dengan aman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News