Sapi Grati sebagai Rumpun Baru yang Diakui Secara Nasional

1 month ago 32

Pasuruan. Kementerian Pertanian (Kementan), dalam hal ini Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Besar di Grati bersama Koperasi Sukamakmur berencana untuk meluncurkan galur baru sapi perah Grati.

Langkah ini merupakan inisiatif untuk menetapkan Sapi Grati sebagai rumpun baru yang diakui secara nasional.

Kepala Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Besar di Grati, Dicky M.Dikman mengatakan untuk mempersiapkan segala sesuatunya, saat ini beberapa tahapan sedang dilakukan seperti pembuatan naskah akademik sebagai dasar bahwa sapi perah grati memang memiliki karakteristik khusus.

Naskah tersebut disusun oleh Tim akademis dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bersama pihak swasta, Koperasi Sukamakmur hingga Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Besar.

"Dahulu kala sapi perah grati ini adalah hasil persilangan antara sapi FH dari Eropa dengan sapi perah lokal yang ada di Grati. Nah inilah yang sedang kita susun naskah akademisnya sebagai dasar kegiatan, " kata Dicky saat ditemui di ruangannya, Jumat (26/7/2025).

Selain pembuatan naskah akademis, Loka Perakitan dan Pengujian Ruminansia Besar juga tengah melakukan pengambilan sampel darah dan pengukuran ternak di di LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).

Kegiatan tersebut menurut Dicky kemungkinan merujuk pada penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk memantau dan mengukur populasi ternak sapi perah serta kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.

"Kita ambil sampel darah dari 10 persen total sapi perah di Grati maupun sapi perah grati yang tersebar di beberapa wilayah tanah air. Karena memang ada yang di luar jawa, tapi merupakan sapi perah grati, " imbuhnya. 

Targetnya, ketika peluncuran galur sapi perah grati dilakukan, ada sekitar 10 ribu ekor sapi perah grati yang ditemukan dan selanjutnya dapat terus dikembangkan. 

Kata Dicky, sapi perah grati punya banyak keunggulan, diantaranya tahan terhadap cekaman panas dan penyakit, serta dapat menghasilkan susu dengan jumlah liter yang lumayan banyak, yakni antara 10-12 liter per ekor sapi. 

"Faktor cuaca terik tapi kelembabannya cukup tinggi jadi gampang sekali muncul penyakit. Tapi sapi perah grati ini tahan penyakit dan tahan terhadap panas, " ucapnya. 

Lanjut Dicky menegaskan, bahwa Kementan mendukung upaya ini, termasuk melalui program makan bergizi gratis yang membutuhkan pasokan susu dan daging yang mengandung protein hewani. 

"Peluncuran ini juga nantinya sejalan dengan rencana Kementerian Pertanian untuk mendorong peran investor dalam meningkatkan populasi sapi perah di Indonesia, " tutupnya. 

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |