
GenPI.co - Presiden Prabowo Subianto menyebut praktik pengoplosan beras menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 100 triliun per tahun.
Hal itu disampaikannya saat pidato di penutupan Kongres PSI yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Minggu (20/7).
“Masih banyak permainan jahat sejumlah penguasaha. Beras biasa dibilang premium. Harganya dinaikkan seenaknya,” katanya dikutip dari Antara, Senin (21/7).
BACA JUGA: Prabowo Subianto Bantah Ekonomi RI Gelap, Investasi Disebut Capai Target
Dia pun sudah meminta Kejagung dan kepolisian supaya mengusut kasus itu dan menindak pelakunya tanpa pandang bulu.
“Saya telah minta Jaksa Agung dan polisi agar menindak pengusaha-pengusaha itu tanpa pandang bulu,” tuturnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Singgung Isu Indonesia Gelap, Sebut Hasil Rekayasa Koruptor
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kerugian yang dialami negara, yakni Rp 100 triliun setiap tahun.
“Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Ini sudah termasuk dalam subversi ekonomi, menikam rakyat,” ujarnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Temui Jokowi, Cerita Alasan Sering ke Luar Negeri
Prabowo kemudian mengungkapkan cadangan beras pemerintah melebihi 4,2 juta ton saat ini. Angka tersebut belum pernah tercapai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News